Drttt. Drrttt. Tiga pesan baru dihandphone milik Mika yang masih enggan ia baca. Ia kedapatan piket hari selasa ini. "Udah bersih kan?" tanya Mika pada teman sekelasnya. "Udah. Lo kalo mau balik, balik aja." Ia mengambil tas dan segera keluar kelas, sambil berkali-kali mengibaskan tangannya untuk meminimalisir gerahnya. Kemudian membuka pesan masuknya. Dari Darren. 'Lo dimana?' 'Ke depan ruang tata usaha.' 'Sekarang.' Mika mempercepat langkahnya. Ini gara-gara Darren yang labil akan waktu meminta lagu. Ia bilang, saat jam istirahat pertama, tidak jadi. Istirahat ke dua, tidak jadi. Akhirnya, jam pulang. Membuat Mika yang tadinya ingin pulang cepat jadi terhambat. "Ngapain?" tanya Darren diiringi tawa. "Lah, ini jadi ga? Gue pulang nih." "Iya, jadi-jadi." Mika duduk disebelahnya. Rasa-rasa throwback muncul kembali. Sejujurnya Mika rindu moment ini. ...
Melalui aksara, aku bercerita. Melalui aksara, aku menumpahkan rasa. Melalui aksara, aku menyembuhkan luka.