Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Bye 2018

Desember ku sama seperti tahun lalu, berteman dengan abu-abu, Catatan harian ku yang tak banyak tentang hari-hari ku, sudah bosan aku, lelah, tentang semuanya yang terlalu ambigu untuk ku maknai, Kamu yang tak akan pernah tahu, disetiap malam ku, tentang aku yang mencoba memahami isyarat agar menjadi sebuah makna, Terlalu jenuh untuk ku yang harus selalu mencari arti di tiap maksud, aku pilu. Tolong, tolong, aku ingin berhenti dari dunia abu-abu. Dan mendapatan kejelasan tentang semuanya.. —Senin Malam, 2 Desember 2018. Di penghujung tahun, pukul sepuluh malam lewat sembilan menit. Dari ku yang terlalu lelah dengan sikap mu yang abu-abu.

u=grey: Terimakasih

Terimakasih.. Untuk yang pernah singgah,  namun pergi dengan langkah Untuk yang hampir,  nyatanya sekedar mampir Untuk yang tak tergapai, namun hanya menjadi angan-angan tak sampai Untuk yang pernah bertempat, nyatanya hanya sesaat Dan untuk yang masih abu-abu, ku harap secepatnya bisa tahu Untuk yang yang yang lainnya.. semoga kedepannya tidak ada lagi tulisan serupa tentang terimakasih.

14 September 2018

—Kamu yang ku juluki 'ubin masjid' perihal aura mu yang sejuk menyerupai ubin masjid. Tadi, sebelum bel 5 menit lagi berbunyi, aku melihat mu di antara berpuluh-puluh orang sibuk mengantri untuk absen finger print. Kamu sedang mengobrol dengan teman mu yang entah ku ketahui namanya. Tidak sadar bibir ku sudah membuat garis lengkung. Ada yang lain rasanya, beda dari hari-hari sebelumnya saat ini. Ada sensasi berbeda seperti hari ini. Aku ingat, namun aku takut keliru. Sejak jum'at lalu, hari itu saat pawai memperingati Tahun Baru Islam dan di lanjutkan dengan kehadiran mu sebagai penonton bersama ku di acara lomba MTQ. Untuk dua minggu ini, itu sensasi yang baru ku rasakan yang hanya bisa ku tulis di sini. Untuk kedepannya, entah.. lihat saja.

Rahasia

Ada yang gelisah sambil menatap keluar dari jendela Langit malam dengan udara dingin seolah ingin menyamai posisinya Bulan dan bintang seakan gagu Ada yang resah tentang tanya Sinar rembulan malam itu tampak redup, ia pun seperti ragu menampakan cahayanya Suara-suara jangkrik tak terdengar, seolah bisu Banyak yang bertanya-tanya Tapi mereka tak dapat menjawab Dan tentang semua ini Semesta tahu jawabnya. —Teruntuk kamu yang sampai saat ini masih terlalu ambigu untuk ku. Obrolan-obrolan ngaco di setiap harinya pun semu. Tulisan ini dari ku yang masih menunggu apa mau mu.

11:02, 3 Juli 2018

Aku teringat lagi prihal jarak; yang pernah membutakan ku dulu pada mu. Hai? Sekarang apa kabar? Senang rasanya perlahan sudah terbiasa untuk biasa saja. Tapi, aku akan lebih senang lagi jika semesta berencana untuk suatu pertemuan abadi. Hei, tapi lihat lah aku, tersenyum sendiri seperti orang bodoh disini. Membaca ulang pesan yang kau kirim mengenai suara ku akan lagu tersebut. 'hehehe gapapa, tapi bagus kok.' Eh, atau barangkali aku akan lebih dari sekedar senang jika suatu hari nanti 'hehehe' mu tergantikan oleh tawa renyah mu langsung di hadapan ku. Ah, semoga semesta membaca aksara-aksara ku ini. — Dari ku di Tangerang teruntuk yang di Timur pulau ini.