Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Remember part 1

    Ba'da dzuhur Mika masih betah berada lama-lama disekolahnya, selesai sholat dzuhur tadi ia langsung stay dibalkon depan kelasnya yang tepat banget depannya lapangan.    "Kirain gue lo udah balik, abisan tas lo gaada dikelas." Via yang Mika anggap jadi teman curhatnya itu ikutan duduk disebelahnya.    "Gue gabawa tas, haha. Lagian classmeet kayak gini mana mungkin belajar."     "Terus lo masih mau nontonin classmeet futsal?" Mika mengangguk.      "Mana lawan mana?"      "Sepuluh ipa satu lawan dua belas ips dua."      "Duabelas ips dua?" Mika mengangguk dan tersenyum.       "Rayhan Abidzar?" Mika tersenyum dan mengangguk lagi. Alasan Mika masih stay nonton futsal lebih lama, karena seseorang yang ia kagum-kagumkan yang akan main.      Mika kagum padanya akan kemahirannya bermain futsal. Tapi, Mika cuma bisa ngeliatin dia dari jauh saja...

Remember part 2

Hari kelima, luka sudah membaik. Tapi, Mika masih disuruh mengenakan plaster. Hari ini sepertinya Via datang agak telat. Soalnya sudah jam segini belum datang.    Baru saja ingin menelpon, tiba-tiba ada sms masuk. Mika kira dari Via. Ternyata bukan. Nomernya juga belum tersimpan dikontak.      'Luka lo parah banget kali? Kok sampe lima hari gini masih pake plaster?.'     Hah! Ini siapa? Sms ini membuat Mika celingak-celinguk mencari pengirimnya yang sepertinya masih disekitaran ini.    Siapa pengirimnya. Kak Rayhan, mustahil. Via, tidak mungkin. Lagipula nomernya Via sudah Mika simpan. Ingin membalas, Mika baru ingat nomernya dalam masa tenggang.     Via sudah datang. Mika langsung ceritakan kejadian baru saja. Ditengah-tengah Mika seru bercerita, tiba-tiba ada sms masuk lagi.     "Tuh, Vi. Gue rasa nomer yang tadi lagi deh."     "Coba buka." setelah dibuka, ternyata dari Anisa.   ...