Ba'da dzuhur Mika masih betah berada lama-lama disekolahnya, selesai sholat dzuhur tadi ia langsung stay dibalkon depan kelasnya yang tepat banget depannya lapangan. "Kirain gue lo udah balik, abisan tas lo gaada dikelas." Via yang Mika anggap jadi teman curhatnya itu ikutan duduk disebelahnya. "Gue gabawa tas, haha. Lagian classmeet kayak gini mana mungkin belajar." "Terus lo masih mau nontonin classmeet futsal?" Mika mengangguk. "Mana lawan mana?" "Sepuluh ipa satu lawan dua belas ips dua." "Duabelas ips dua?" Mika mengangguk dan tersenyum. "Rayhan Abidzar?" Mika tersenyum dan mengangguk lagi. Alasan Mika masih stay nonton futsal lebih lama, karena seseorang yang ia kagum-kagumkan yang akan main. Mika kagum padanya akan kemahirannya bermain futsal. Tapi, Mika cuma bisa ngeliatin dia dari jauh saja...
Melalui aksara, aku bercerita. Melalui aksara, aku menumpahkan rasa. Melalui aksara, aku menyembuhkan luka.