di suatu tempat yang tak bertuan
nalarnya tak sampai menebak-nebak kemungkinan
apa yang asing ini akan menjadikannya tinggal
bagaimana jika ia salah perihal menabak?
selalu begitu
kalah dari pikirannya sendiri
ingin menjadi yang terlama
yang terutama
yang membuat suka
melalui duka
tak ingin menjadi
alih-alih
sepi
hanya menemani
yang singkat ini
yang pergi
tak kembali
kemudian menangisi
selalu begitu
selayaknya ada
untuk dipahami
dikasihi
disayangi
dimengerti
oleh keinginan
yang manusiawi
namun kembali lagi
pada ini
tempat tak bertuan
yang masih enggan memberi
arah untuk kesana-kemari
dibuatnya bingung oleh kebisuan itu tersendiri
tak ada ucap
tak ada suara
tak ada bicara
tak ada kata
dibiarkan bungkam
oleh tempat tak bertuan
tuannya masih enggan
enggan untuk melakukan
keempat ketiadaan
harus apa
harus bagaimana
harus seperti apa
terombang-ambing
oleh kebingungan yang tak berarah
yang seharusnya ada jawabnya.
nalarnya tak sampai menebak-nebak kemungkinan
apa yang asing ini akan menjadikannya tinggal
bagaimana jika ia salah perihal menabak?
selalu begitu
kalah dari pikirannya sendiri
ingin menjadi yang terlama
yang terutama
yang membuat suka
melalui duka
tak ingin menjadi
alih-alih
sepi
hanya menemani
yang singkat ini
yang pergi
tak kembali
kemudian menangisi
selalu begitu
selayaknya ada
untuk dipahami
dikasihi
disayangi
dimengerti
oleh keinginan
yang manusiawi
namun kembali lagi
pada ini
tempat tak bertuan
yang masih enggan memberi
arah untuk kesana-kemari
dibuatnya bingung oleh kebisuan itu tersendiri
tak ada ucap
tak ada suara
tak ada bicara
tak ada kata
dibiarkan bungkam
oleh tempat tak bertuan
tuannya masih enggan
enggan untuk melakukan
keempat ketiadaan
harus apa
harus bagaimana
harus seperti apa
terombang-ambing
oleh kebingungan yang tak berarah
yang seharusnya ada jawabnya.
Comments
Post a Comment