Skip to main content

Cerpen Bagian 2 : Perkenalan

Memasuki semester dua ini sama saja. Hanya teman-teman yang silih berganti, semenjak diwajibkan mengisi KRS (Kartu Rencana Studi) dengan mata kuliah yang ditentukan sendiri. Papaw banyak mengambil mata kuliah kesusasastraan, selain ia suka menulis, ia juga penyuka banyak karya sastra yang berasal dari dalam maupun luar negri. Ternyata, mata kuliah yang diambil berbeda dengan mata kuliah yang diambil Bilba, sehingga membuat keduanya tidak sekelas lagi.

Begitulah sistem perkualiahan, berbeda dengan sekolah, yang mana kita dikumpulkan di satu kelas dan disetiap pernaikan kelas pastinya akan ditempatkan di kelas dengan teman-teman yang sama, sebagaimana kata-kata, 'masuk bersama, lulus pun bersama.' Berbeda dengan kuliah, dimana prinsip yang di pegang adalah siapa cepat, dia dapat. Siapa cepat, dia lulus duluan. Dengan tiap pergantian mata kuliah, disitu pula bertemu dengan orang yang berbeda.

Di semester dua ini, Papaw lebih banyak mengambil mata kuliah sastra, lain dengan Bilba yang lebih suka linguistik. Kini keduanya sedang bersedih di WA, karena mereka sudah beda jam masuk kelas. Papaw memasuki kelas yang yang sebentar lagi akan di mulai. Begitu masuk, banyak wajah-wajah baru disana, sisanya teman-teman kelas Papaw kemarin di semester 1.

"Papaw!" sapa Andita yang duduk dibelakang melambaikan tangan. Gadis yang malambai itu, Papaw ingat ia adalah temannya Bilba di organisasi. Papaw menyengir. Ingin duduk disampingnya, namun kursi sudah penuh. Papaw memutuskan untuk duduk di depan. Di sebelah kirinya ada seroang gadis berambut ikal, yang kalau Papaw tidak lupa namanya adalah Evi. Papaw tersenyum ke arah gadis itu, Evi pun balas senyum. Disebelah kanan Papaw ada seorang pemuda yang mengenakan kemeja merah maroon sedang fokus bermain hpnya. Papaw jadi ikut memainkan hpnya sebentarnya, sampai pada akhirnya dosen datang membuat Papaw otomatis melihat pemuda yang berada di sampingnya. Ternyata yang duduk disebelahnya Enggar Putra. Pemuda yang menjadi sorotan kaum hawa di kampusnya.

Seperti kebetulan bagi Papaw. Papaw yang cuek bebek, yang tidak terlalu mengikuti berita ketenaran Enggar Putra, tidak menemukan nama Instagramnya di Instagram Papaw. Tapi, sepulang dari angkringan waktu itu bersama Bilba, Papaw menemukan nama Instagram Enggar mulai mengikutinya. Namun, sampai saat ini Papaw belum mengeceknya lagi itu betulan atau bohongan, karena Papaw jarang buka Instagram. Kalau pun buka, paling hanya membuat boomerang wajahnya di akun pribadi, karena bete. Buka Instagram kalau hanya ingin post hasil gambar saja, di akun kedua yang isinya memang hasil gambar Papaw, akun pertamanya kebanyakan foto Papaw jalan-jalan. Gadis berambut sebahu itu hobinya traveling. Sengaja Papaw membuat dua akun, karena memang ia fokuskan satu akun untuk mengeksplor hobi menggambarnya. Selebihnya Papaw bergulat di dunia WA. Dan, kemudian tiba-tiba saja, pemuda itu ada di sampingnya.e Terus bagaimana? Ya, Papaw biasa saja.

Mata kuliah kali ini selesai, Papaw berniat ingin main ke kos Bilba, namun pemuda disebelahnya memanggil namanya.

"Fauzia, boleh liat catetan lo?" tanya Enggar pelan.

Papaw terkejut, langsung mengeluarkan bindernya dari dalam tas. "Boleh."

"Nama lo Fauzia, kan?" tanya pemuda itu lagi, sambil menerima binder milik Papaw.

Seingatnya, kalau tidak salah gadis ini pernah ia follow di Instagram, namun belum ada balasan follback, maka dari itu Enggar sering melihat boomerang wajah gadis itu di Instagram stories miliknya.

"Iya. Elo siapa deh?" tanya Papaw memastikan.

"Enggar," jawabnya pasti.

Papaw mengangguk, sekarang ia paham. Pantas saja, pemuda ini langsung mendapat poin plus dari Papaw, sebab ia mempunyai karakter yang ramah—dengan langsung menyapa Papaw untuk pertama kali—sehingga membuat pemuda ini jadi incaran cewek-cewek kampus. Memang, sih, anaknya kayak cepet akrab, nggak kayak cowok-cowok kebanyakan, yang banyak dan banyak tingkah gitu, batin Papaw.

Enggar memberikan binder milik Papaw sambil berucap terimakasih. Papaw menerimanya dengan sopan. Berniat ingin langsung cabut, tapi pemuda itu masih mengajukan pertanyaan Papaw.

"Lo kos?" tanya Enggar sambil masukan bindernya kedalam tas.

Papaw menggeleng. "Nggak, PP. Lo kos?"

"PP juga."

Papaw jadi mengajukan pertanyaan umum, daripada skak tidak ada lanjutan, membuat suasana canggung.

"Tinggal dimana emang?" tanya Papaw mulai bangkit dari posisinya, sambil memberi sinyal bahwa ia sedang buru-buru.

"Bekasi, sih. Lo pasti masih daerah sini, ya?"

"Depok kok, empat puluh sampe lima puluh menitan sih kalo pp."

Keduanya melintasi pintu keluar.

"Oh, ya..." Enggar baru saja ingin 
mengajukan pertanyaan, tapi langsung di selak oleh gadis itu yang terlihat buru-buru.

"Gue duluan ya, bye!"

Sejak bersapa dengan gadis yang Enggar sering lihat di Instagram stories, membuatnya penasaran ingin mengecek lagi apakah gadis itu sudah memfollback atau belum, padahal saat libur UAS sudah dua bulan yang lalu, tapi akun Enggar masih belum di follback juga. Pikirnya, gadis itu bukan selebgram yang mempunya followers banyak, bahkan followersnya saja baru mencapai delapan ratus. Tapi, kenapa masih belum ada notifikasi gadis itu memfollback akunnya. Enggar jadi menstalk akun Instagram gadis itu.


*******

Hari ini Papaw agak terlambat masuk kelas, karena di jalan macet. Ketika membuka pintu kelas, sedang ramai berkubu-kubu kelompok. Papaw yang bingung mereka sedang apa, namanya langsung dipanggil oleh temannya.

"Paw, sini, lo kelompok gue!" kata Andita melambaikan tangan. Papaw mengangakat alisnya, dan menghampiri Andita yang sedang duduk di kursi di sudut kelas. Saat Papaw duduk, ia cukup terkejut melihat Enggar berada di depannya.

"Lo kelompok ini juga?" tanya Papaw kepada Enggar. Pemuda itu mengangguk.

"Lo, gue, sama Andita. Tiap kelompok ada tiga orang."

Papaw ber-oh sambil mengangguk, yang kemudian pandangannya beralih kepada kelompok pertama yang maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Hingga tiba waktunya giliran mereka untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

"Nanti gue yang buka. Lo sama Papaw yang jelasin, terus kalo ada kurang-kurang, gue tambahin, ya, hehe," kata Andita membuat mereka mengangguk.

Mata kuliah hari ini selesai. Papaw melihat jam tangannya, sudah menunujukan waktu jam makan siang. Papaw mengajak Andita untuk makan siang di Warteg, gadis itu mengangguk setuju.

"Eh, si Enggar kok bisa, ya, jadi King of Maba?" tanya Andita tiba-tiba, membuat Papaw mengernyit, heran juga.

"Nggak tau. Gue aja baru tau kemarin dia yang menang King of Maba."

"Anaknya pinter ngomong gitu, keren juga. Mungkin itu kali, ya? Anjir, iya lah, kenapa dia bisa kepilih. Karena keren, terus katingnya naksir dia, makin jadi," kata Andita seru sendiri menerka-nerka.

"Nggak tau gue," balas Papaw tak minat.

"Kok lo kayak nggak tertarik gitu? Perasaan, gue kalo ngomongin Enggar sama yang lain, mereka excited, anjir, apalagi kalo gue bilang sekelas sama dia," ujar Andita bingung.

"Ya, terus kenapa, anjir? Gue harus bilang wow, gitu? Biasa aja, orang tiap hari ketemu kok."


*********


Sambil menunggu kelas selanjutnya, Andita dan Papaw sedang bermain Truth or Dare di Instagram, sambil duduk mengemper di dekat saklar, karena Andita sedang mencharger laptopnya.

"Sekarang lo, Paw, gantian nggak mau tau," paksa Andita kepada Papaw. Papaw tertawa menjauh, tapi Andita memaksanya hingga mau.

"Truth or Dare?" tanya Andita ketika game sudah dimulai.

"Truth," jawab Papaw santai.

"Lagi suka sama siapa? Dan alesannya kenapa?" kata Andita membaca pertanyaan yang muncul.

"Nggak ada."

"Bohong."

"Disini nggak ada yang menarik."

"Anjir, Papaw, demi apa lo?" tanya Andita terkejut, sambil memberhentikan video yang ia rekam, dan langsung men-tag Papaw di Instagram story.

"Demi apa? Disini banyak banget cogan, Paw! Mulai dari kating kita, anak jurusan sebelah apalagi. Masa lo nggak ada tertarik-tertariknya sama sekali, sih? Apa mau gue comblangin, hah?" tanya Andita heboh. 
Andita memang tipikal yang talkative, kalau ada yang membuatnya seru, pasti tak henti-hentinya bicara.

Disisi lain, pemuda yang sedang makan siang bersama temannya itu tak sengaja melihat nama Papaw muncul di Instagram Storynya. Enggar mengkliknya, menampilkan video Truth or Dare hasil re-post dari akun Instagram bernama @andita_tata. Pemuda itu menaikan kedua alisnya. Agak terkejut mendengar jawaban gadis itu, kemudian melanjutkan makannya.

Enggar bersama temannya sedang berjalan menuju kelas, tak sengaja melawati Andita dan Papaw yang sedang asyik tertawa didekat saklar. Papaw menoleh, tak sengaja pula maya mereka bertemu, dipersekian detik berlalu. Tak bisa dipungkiri, pemuda itu memang tampan dan karismatik. Papaw sudah bilang, ia tak mau munafik perihal Enggar yang keren. Namun, tetap saja, ia masih berpegang pada prinsip ke-belum-tentuannya.



                               ********



Sampai di rumah, Papaw langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Asli, hari ini sangat melelahkan sebab mata kuliah hingga sore hari. Ia mengecek hpnya, ada notifikasi Instagram disana, kemudian membuka. Ada yang membalas stories boomerangnya—yang tadi siang iseng menemukan filter cantik di Instagram—ternyata yang membalas adalah @enggar_putra.


enggar_putra: follback ziaaa wkwkwkwk


Papaw mengernyit, langsung mengecek daftar orang-orang yang telah memfollownya. Ia menemukan nama Enggar di bawah sana, dan mengklik follow back sebagai permintaan pemuda itu.

fau_anindya: done, sori tenggelem, jarang main ig

Balas Papaw kepada pemuda itu. Tak lama kemudian, hpnya bergetar lagi.

enggar_putra: suruh latian berenang aja, nanti ngga tenggelem wkwwkwkkwwkkw

fau_anindya : masih noob soalnya, bukan atlet

enggar_putra : nanti belajar sama gue

fau_anindya : lo bisa renang?

enggar_putra : bisa, makanya chat lo suruh belajar sama gue, ntar ngga tenggelem, dijamin

fau_anindya : WKWKWKW receh lo

Satu poin plus lagi untuk pemuda itu dari Papaw adalah mudah mencairkan suasana di dunia perchattingan. Tipe-tipe orang yang asik di chat adalah tipe orang disenangi banyak orang, sebab mereka sudah melihat bahwa orang itu ramah. Enggar seperti itu. Yang membuat Papaw tambah yakin, pasti banyak wanita yang betah kalau sudah chattingan dengan Enggar. Tapi, bagi Papaw sama saja. Siapapun itu yang asik, kalau bukan di dunia nyata, Papaw belum bisa mengatakan orang itu asik juga.

Semenjak kejadian Enggar nge-DM Papaw, gadis itu masih enggan untuk bercerita kepada Bilba. Pikirnya, kalau dia tahu, pasti bakal heboh. Lagian, itu kan hanya chat biasa. Biasa saja, tidak ada yang istimewa. Tapi, semakin hari, jadi semakin sering pemuda itu mengirimkan DM kepada Papaw. Walau chatnya hanya berisi candaan-candaan yang terkadang garing, tapi bisa membuat percakapan semakin panjang, hingga saat ini.

"Tapi, kayaknya gue harus stop deh Paw, buat nggak ambis sama si Enggar lagi," ucap Bilba tiba-tiba, sambil menikmati kentang McD miliknya yang tinggal setengah.

"Kenapa lo? Dah naksir yang lain, ya?" tanya Papaw asal tebak, dan langsung di iyakan oleh Bilba.

"Kating sih, Paw, hehe. Kira-kira gue bisa deket nggak, ya?" tanya Bilba sambil bengong, pikirannya sedang mengira-ngira apa yang akan terjadi di masa depan.

"Salah lo, kalo nanya ginian ke gue. Enggar aja gue nggak tau jawabannya, apalagi yang baru," balas Papaw juga ikut memakan kentangnya. Tiba-tiba hp gadis itu bergetar. Ada balasan DM dari Enggar.

enggar_putra : wkwkwk ko lu lucu dah

Papaw tak membalasnya, jadi lebih tertarik menanggapi curhat Bilba perihal gebetan barunya.

Baru ingin mengeluarkan kunci motornya, hpnya begetar, ada WhatsApp masuk di hpnya. Papaw melihat nomor tanpa nama mengirimkannya pesan.

0812-4568xxxx : p

0812-4568xxx : enggar here!

Papaw terkejut, berniat untuk pulang, selepas kelas tadi siang yang membuat Papaw mampir ke McD, dan Bilba menyusulnya. Papaw sudah merasa cukup lama disini.

Papaw : dapet nomor gue darimana???!

Enggar : kan kita sekelompok 

Papaw : fucq

Enggar : kasar ni fauzia

Papaw : ya elo abisnya tiba2 anjir, gaada salam salamnya

Enggar : assalamualaikum

Papaw : telatt

Enggar : jawab dulu

Papaw : wa'alaikumsalam

Enggar : lah kan gua kristen zaa

Papaw : astagfirullah maap

Enggar : ngga, bohong

Enggar : gua islam

Papaw : ga lucu candaan lo

Enggar : bercanda fauziaa:(

Bilba tiba-tiba bangkit, membuat Papaw spontan bangkit juga dari duduknya.
"Balik, yuk, Paw!" kata Bilba berjalan keluar dari arah kursi, diikuti Papaw di belakangnya. Kemudian Papaw mengantar Bilba ke kos terlebih dahulu.

                             ********


Lagi, semenjak Enggar tiba-tiba nge-WA Papaw, membuat percakapan semakin panjang. Papaw ingin membuktikan, apakah pemuda itu betulan asik juga di real life. Sayangnya, begitu Papaw saksikan di lapangan, pemuda itu tidak seaktif di chat. Membuat Papaw menyimpulkan, ada beberapa tipe orang dalam kampusnya. Ada yang asyik di chat, namun asik juga di real life. Ada yang asik di real life, tapi bikin bete kalau di chat. Ada yang asyik di chat, tapi tidak kalau di real life. Dan Enggar termasuk tipe yang terakhir. Saat bertemu berapa kali sama saja, pelit ngomong. Tapi, Papaw mencoba untuk positif thinking. Mungkin, omongannya disimpan untuk acara nanti yang mengharuskan ia pandai berbicara. Itu kenapa Enggar jago sekali dalam public speaking. Ah, tapi Papaw tidak tahu juga.

Enggar : wkwkwkwkwkwkkwkwkw

Pesan WhatsApp masuk yang datangnya dari Enggar membuat Papaw hanya melihat notifnya dari bar, dan langsung mematikan hpnya. Papaw bukan tipe orang yang lama-lama di chat kalau bukan karena penting. Dan pesannya Enggar bukanlah pembicaraan yang penting. Apalagi jika topik yang di akhir dengan 'wkwkwk', 'hahaha', membuat Papaw tanpa pikir panjang langsung keluar dari aplikasi tersebut. Bukan hanya kepada Enggar saja, tapi kepada siapapun.

Hp Papaw bergetar lagi, pesan masuk dari Bilba.

Bilba : paw lg dikampus apa dirumah?

Papaw : rumah, kampus mulu bosen

Bilba : yah, baru mau ngajak ke boba

Papaw : gapunya duit 

Bilba : ah mau ceritaaaaa:(

Papaw : dih galau dah

Papaw : besok gue ngampus

Gadis itu menswitch layar untuk melihat story WhatsApp hari ini. Papaw menemukan story milik Bilba yang sedang galau. Isinya begini :



Papaw tahu bahwa ada yang sedang terjadi dengan Bilba, kemudian ia menswitch lagi, menemukan story milik Evi —perempuan berambut ikal itu yang sudah sempat Papaw save nomornya gara-gara mereka satu kelompok— yang storynya menampilkan screenshootan hasil chattingan bersama seseorang dengan nama yang ia tutupi menggunakan emotikon tapi tidak menyeluruh, hingga Papaw masih bisa membacanya sedikit 'eggr aindo'. Ada beberapa huruf yang tak terlihat, tapi dapat di simpulkan itu adalah Enggar Sasindo. Kira-kira begini isinya:


"Lo minus berapa?"
               "Minus 2"

"Bisa liat?"
                                       "Bisa lah, cuma burem, lo kira gue buta!"
"Wkwkwk"
"Bisa nonton?"
"Bisa lah."

"Yuk, kapan?"
"😆😆😆"
"Hahaha apasih 😅"

Papaw ikut tertawa membacanya. Benar, Enggar merupakan tipe anak yang seru kalau di chat. Kalau di chat. Apalagi, untuk gadis-gadis diluar sana, harus pandai kuat-kuat hati agar tidak mudah ambyar. Pemuda itu kalau Papaw lihat-lihat dari segi penggunakan kata, bisa membuat siapa saja yang membacanya akan terbawa perasaan, alias baper. Untungnya, Papaw tipe yang tidak mudah baper, malah kadang ia balas bercandai. Seperti waktu itu, Enggar pernah nge-WA seperti ini:

Enggar : jalan fau, malem minggu masa dirumah aja

Enggar : yu dah sama gue wkwkwkwk

Kemudian Papaw membalas seperti ini.

Papaw : paan sama lo?

Papaw : emg dah beres itu urusan sama 'yg laen' wkwkekw

Dan saat itu Enggar hanya membaca pesan tersebut, namun selang 4 menit baru ia balas. Entah kenapa. Mungkin balasan Papaw membuatnya tersadar akan lupa ingatan yang suka datang dadakan. Papaw memang tipe anak yang to the point, kalau suka, bilang suka, kalau tidak suka, ia akan bilang.


                                 ********



Pemuda yang sedang serius menatap layar hpnya tiba-tiba terpelonjak kaget, karena tak mendapati balasan chat apapun dari Papaw, kemudian jari pemuda itu beralih pada nama-nama lain yang tertera di layar hpnya dan mengetikan sesuatu disana.


                                    *******


Cerita Selanjutnya :

Cerpen Bagian 1 : Desas Desus
https://ikaikan.blogspot.com/2019/12/bagian-1-desas-desus_15.html?m=1

Cerpen Bagian 2 : Perkenalan
https://ikaikan.blogspot.com/2019/12/bagian-2.html?m=1

Cerpen Bagian Akhir : Asumsi dan Stereotip
https://ikaikan.blogspot.com/2019/12/bagian-akhir-asumsi-dan-stereotip_15.html?m=1


Comments

Popular posts from this blog

#Cerpen: Penonton dan Pengisi Acara

Di setiap acara, gadis berbadan mungil itu berusaha untuk menyempatkan waktunya menghadiri seminar, book discussion dan lain-lainnya. Seperti hari ini, ia menyempatkan waktu pulangnya untuk datang ke seminar literasi di fakultas ilmu sosial dan politik. Ia datang hanya seorang diri demi seminar yang mengangkat tema menurutnya menarik. Teman-temannya sudah tak heran melihat gadis itu yang nyeluntur sendirian tiap ada acara. Sasha, biasa gadis itu dipanggil. Paling senang menghadiri acara seminar dan festival literasi, diskusi buku, dan sejenisnya. Tak hanya mendatangi acara dengan tema-tema tertentu. Gadis itu rutin datang ke acara diskusi buku rutin yang diadakan tiap hari Rabu pukul empat sore oleh komunitas Diskala atau Diskusi Buku dan Literasi. Sasha termasuk yang aktif berpartisipasi dalam komunitas tersebut. Siang ini sehabis kelas, gadis itu melangkah masuk ke gedung fakultas sosial dan ilmu politik. Tubuhnya yang mungil dengan pakaian casual dan sneaker putih yang selalu...

Sing 2 (2021): Ambitious Koala “Buster Moon” to perform at Redshore

The audience's enthusiasm for the first film, "Sing" (2016), made this film succeeds in getting a 2017 Golden Globes nomination which was included in the Best Original Song – Motion Picture category. After five years, the writer and director of this film, Garth Jenning, has finally decided to make the sequel to the "Sing 2" film released in 2021. The 112 minutes "Sing 2" film produced by Illumination is an animated musical comedy film, then distributed by Universal Studios. The first film only featured characters voiced by Matthew McConaughey, Reese Witherspoon, Scarlett Johansson, Nick Kroll, Taron Egerton, Tori Kelly, Nick Offerman, and Jennings. The sequel features new voice actors like Halsey, Pharrell Williams, Bobby Cannavale, etc. Not much different from the previous film, "Sing 2" also presents scenes with accompanying songs like an animated musical that can blind the audience to sing along. Dream as high as possible, and prove that...

Ironi dalam Penyajian Tontonan Berkualitas di Televisi Sekarang Ini

            Perkembangan zaman yang canggih dapat membuat adat budaya serta etika mulai mengalami pergeseran. Gaya hidup pun mulai mengalami perubahan dan seluruh sendi-sendi kehidupan mulai mengikuti. Salah satunya tontonan di televisi. Televisi merupakan salah satu media yang tak lepas dari kehidupan kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Menurut fungsinya televisi dapat memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Seiring berkembangnya zaman tayangan di televisi semakin terus berubah. Namun, tayangan televisi dini hari lebih banyak yang hanya memperhatikan kuantitas daripada kualitas. Eksistensi televisi kini tergantikan dengan adan...