Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

sometimes it's across my head

i'm afraid of time flying so fast  i'm afraid of what will happen in the future i'm afraid of the world not as good as i thought i'm afraid of life ahead more dims i'm afraid of anything that hasn't happened yet i just missed my childhood no pain no burden no anxious no more frightening the only happiness that exists have you ever hate being an adult? heve you ever cried because you are going to mature? heve you ever sad because you're you? while you want to come back to being a kid again? wondering how being an adult is sucked life is getting worse when you realized you're not you formerly i supposed that grow up is whole things full of happiness and new things became full of joy but you changed you are growing up you being you now there are new challenges there are lots of nano-nano you can't be supposed to i don't know i'm afraid -i

mr. earphone

tiba-tiba handphone model lamaku dihujani panggilan masuk  kadang panggilan suara kadang panggilan video  kadang panggilan suara  kadang panggilan video  berulang saja siklusnya tiap malam getaran handphoneku adalah salah satu notifikasi bahagiaku aku akan menceritakan perihalmu di sini kau tak perlu tahu ini beruntung jika kau dapat membaca tulisan ini sialnya aku yang ingin kau membaca ini, tapi aku malu sebab jika kuberitahu perihalmu di sini, aku akan super malu layar handphoneku dihiasi oleh figurmu tak lupa earphone putih yang sudah mulai memudar warnanya ikut membantu rambut yang mulai memanjang itu  kuperhatikan sejak foto profilmu saat itu tidak sepanjang ini, pikirku lucu aku suka rambutmu layarku bergerak kesana kemari kau sedang mengatur posisimu mencari angle yang pas aku lupa posisiku yang kuingat hanya menonton aksimu dari sebarang layar kameramu mengarah ke wajahmu yang tersorot pertama adalah mata aku memperhatikan matamu dua matamu yang sendu m...

19

gadis kecil yang saat itu dipusingkan pertanyaan-pertanyaan di kepala kini ia sudah tumbuh dewasa  pandangannya perihal cinta sudah berbeda katanya cinta itu seram dan jahat menaruh cinta kepada yang bukan si pemiliknya membuat ia terjebak sendiri  mencari-cari merasa tak aman merasa takut akan kepergian hari-harinya dipenuhi ketakutan tak berarah berharap terus menetap tanpa ia tahu isi hati pemudanya banyak pertanyaan di kepala yang sering ia pertanyakan akhirnya menyebabkan patah hati yang hebat hari-hari seperti tak minat kosong  hampa bosan monoton kepercayaannya kepada kaum adam dan cinta seperti hilang keadaan memaksanya berdamai terhadap dirinya sendiri  hari ke hari dihabiskan untuk mengenali dirinya sendiri  satu persatu mencari dirinya siapa  waktu ke waktu memahami dirinya bagaimana minggu ke minggu menyadari bahwa ada kehilangan yang membuat ia menemukan dirinya sejak saat itu ia belajar banyak hal  tentang teori orang-orang yang datang da...

teka-tekimu

setelah pendemi berlalu kita akan bertemu ucap mu setelah aku berhasil menjawab teka-teki mu pandemi masih berlangsung  aku jadi bingung  ia belum berlalu tapi kamu yang lebih dahulu kini memasuki normal baru  setidaknya aktivitas mulai dimulai satu persatu  bagaimana dengan hadiah ku? yang akan kau berikan setidaknya saat aktvitas mulau kembali baru apa kau melupakan itu? seolah tak pernah mengucapkannya atau setelah pandemik berakhir pun kamu tetap tak kan mengingatnya hei, aku menginginkan itu pertemuan antara kau dan aku

doa satu hari baik

perihalmu tertulis disini  tentang apa-apa yang tak mampu ia lontari ia telah berdoa pada tuhan tentang hari-harinya tentang apa-apanya  namamu turut serta diajukannya  doa-doa baik diucapnya  kau dan hari-harimu yang baik-baik saja adalah bagian dari doanya yang diaminkan tuhan yang paling diingat  adalah doanya untuk satu hari baik nanti ketika bumi sudah sembuh dan membaik nanti ketika suasana sudah seperti sedia kala dan bersitabik  ia habiskan satu harinya bersamamu melakukan hal-hal yang seru jalan-jalan kemanapun di sabtu  makan di resto saat pukul satu  menonton film kesukaanmu dan memilih duduk dikursi nomor dua puluh dan dua puluh satu menikmati senja hingga tak ingat waktu entah nanti satu hari baik adalah perayaan selamat datang  entah nanti satu hari baik adalah perayaan selamat tinggal  selanjutnya memasrahkan tabiat tuhan tentang yang terjadi antara ia dan kau

apa-apamu

tuan menyebalkan  kehadiranmu adalah harapan  mengubah sedu sedan menjadi kesenangan  mengubah sendu menjadi kebahagiaan  untuk gadis kecil yang mimpinya terabaikan harapnya begitu sentuhan jemari membuatnya layu bak putri malu yang tak yakin apa yang ia tuju tuan menyebalkan  harapnya besar padamu yakinnya benar padamu kiranya kau tak seperti yang lalu seluruh hatinya untukmu tuan menyebalkan yang sangat menyebalkan  satu hal yang ia mau  beritahu saja apa-apamu jikalau niat pergimu lebih dahulu  beri tahu ia atas keinginanmu jikalau niat menetapmu lebih dahulu  beri tahu ia atas keinginanmu jangan menjadi sesuatu yang haru dan abu tuan menyebalkan  jika kau membaca ini percayalah  ia menulisnya untukmu

asing

Yang di hadapan seolah berjarak Masing-masing mereka tertunduk Terfokus oleh benda kecil serbaguna bernama ponsel Kopi yang dipesan mendingin Menyisakan sepotong kue yang masih enggan dilahap Pemiliknya melupakan itu Tidak obrolan ringan yang terselip Hanya ada obrolan semu yang hanya dapat disaksikan oleh masing-masing pengirimnya Riuh tawa dari meja depan menyadarkan Yang di hadapan terdiam saling pandang, kemudian tersadar Apalagi yang lebih menyenangkan selain tertawa lepas bertatap muka daripada emotikon yang dikirim oleh penggunanya? Diletakannya benda kecil serbaguna itu Kembali menyeruput kopi yang kian mendingin  "Aku rasa kopi mu meminta untuk dihabiskan," ucapnya memulai "Tapi dia tak berbicara seperti itu kepadaku," jawab yang di hadapan dengan iringan tawa kecil Karena pada nyatanya, ponsel dapat membuat yang berhadapan menjadi terasing. Segera taruh ponsel mu, dan mulailah menyapa sekitar. – Tulisan ini dibuat 2018 lalu, yang kemudian dite...

monster

"kenapa belum tertidur?" "masih ingin belum tidur" "masih kepikiran monster-monster?" "tidak juga" "tadi minum minuman yang mengandung kafein?" "tidak, hanya kopi" "sama saja, itu mengandung kafein" "lekas tertidur" "tetapi, tidur ataupun tidak tidur, monster tetap hidup di kepala" "kepala semua orang?" "kepala ku" "orang-orang biasa saja" "orang-orang punya monster" "lebih banyak jumlahnya daripada punya mu?" "bisa jadi" "yang membuat monster itu semakin banyak, adalah pikiran mu yang terus menerus" "harus apa?" "lupakan" "kafein?" "monster mu, agar tak berkembang biak." –january, 22 12:53 AM

a way

in the middle of perplexity we've found what we lost our way towards a light it might be the sun shining bright to give us permission probably for something  that we've passed –may, 2

aku

aku punya kebiasaan di malam hari tiba-tiba aku menangis  banyak hal berputar di kepalaku tak henti-hentinya aku tambah menangis  aku bingung  aku kenapa  aku tak mengerti  aku takut  –mei, 30

harapku

tidak seharusnya kita memaksakan kehendak menyalahkan semesta tentang isinya yang tidak ikut andil dalam misi-misi kita barangkali kita hanya harus menunggu lebih lama dari biasanya untuk mendapatkan hal yang kau mau dengan detail sebagaimana harapmu

dunia permen

boleh aku memutar waktu? ke masa itu waktu aku masih tak tahu apa-apa duniaku masih sebatas bersenang-senang tanpa ada banyak hal di kepala di masa itu semua baik-baik saja aku tertawa lepas tanpa memikirkan apa-apa aku tak takut soal rasa hampa aku tak tahu apa yang terjadi di depan yang ku tahu ini luar biasa indah tanpa terjadi hal yang membuat gelisah sedikit masalah mengenai perasaan cinta monyet belaka tak banyak hanya itu masalah konyol tapi rasanya ingin kembali ke masa itu dunia permenku sangat manis sehingga ingin rasanya kurasakan kembali polosnya gadis kecil yang baru saja mengenal dunia lewat warna-warni rasa kehidupan yang belum dewasa pikirannya hanya ada kesenangan jauh dari rasa keterbalikan untuk semua yang manis diingatannya ia ingin kembali mengulang masa-masa itu lagi  — gadis yang baru saja menginjak usia baru, ada banyak hal di kepalanya.

tengah malam

rasanya aku akan mati perlahan pikiran-pikiran jahat yang membunuhku hal-hal yang belum tentu terjadi  sedang berputar di kepala tak henti untuk tak mengingat namun selalu silih berganti antara iya dan tidak gelap terang  hitam putih  seolah tak bisa memutuskan  bertanya pada pikiran  ia tak menjawab  ia tak tahu apa jawabnya ia juga kebingungan  terkadang ingin menyerah menyudahi semua dengan raga yang tak adalagi di dunia tiba-tiba disadari itu bukanlah jalan yang tuhan berkati berlarut lagi pada malam sepi sudah tak tahu harus apalagi menangisnya semakin menjadi yang disadari setelahnya doa-doa yang dipanjatakan semoga dapat didengar tuhan yang maha baik  berharap ini segara berakhir berharap ini berlalu dan pergi jauh agar dunianya kembali sembuh seperti masa-masa itu dulu —may 30, 11:48 gadis yang baru saja menginjak usia baru, tiap malam dunianya kelabu.

episode yang hilang

berlari lagi mengejar yang sepi mencoba menyusun puzzle yang belum rapi kau tiba-tiba menyelinap pergi datang tanpa buku panduan tanpa pamit pada tempat tak bertuan selayaknya tak terjadi apa-apa dibiarkan aku mencari jawabnya  adakah salah padaku? tiba-tiba kau menyemu langit birupun tak tahu entah mengapa entah karena apa tak ada hak untuk memaksa kau tak harus menjawab apa-apa mari selesaikan ini bersama-sama aku tak mau mati dalam bayang-bayang tanya // ada hal yang yang tak seharusnya aku benci kau dan perkataanmu yang kuyakini waktu membawa jawab bahwa kau mengingkari beberapa keadaan ini yang paling tak kusukai harus membiasakan saja apa yang terjadi melawan rindu yang tiba-tiba bertepi tanpa ada balas yang serasi pada rindu yang menggebu aku berdoa hal baik pada tuhanku agar semoga kau baik-baik saja agar cerita yang belum usai harus selesai lain waktu semesta punya rencana untuk kita tahu akhirnya agar aku tak mati dalam baya...

belum menemukan jawaban

di suatu tempat yang tak bertuan nalarnya tak sampai menebak-nebak kemungkinan apa yang asing ini akan menjadikannya tinggal bagaimana jika ia salah perihal menabak? selalu begitu kalah dari pikirannya sendiri ingin menjadi yang terlama yang terutama yang membuat suka melalui duka tak ingin menjadi alih-alih sepi hanya menemani yang singkat ini yang pergi tak kembali kemudian menangisi selalu begitu selayaknya ada untuk dipahami dikasihi disayangi dimengerti oleh keinginan yang manusiawi namun kembali lagi pada ini tempat tak bertuan yang masih enggan memberi arah untuk kesana-kemari dibuatnya bingung oleh kebisuan itu tersendiri tak ada ucap tak ada suara tak ada bicara tak ada kata dibiarkan bungkam oleh tempat tak bertuan tuannya masih enggan enggan untuk melakukan keempat ketiadaan harus apa harus bagaimana harus seperti apa terombang-ambing oleh kebingungan yang tak berarah yang seharusnya ada jawabnya.

hembusan angin tak berarah

sejak dua bulan yang lalu tiba-tiba saja kamu menghampiri ku tadinya ku pikir hanya ilusi yang dibuat oleh ku nyatanya tidak itu sungguh sempat terbesit akan tahu akhirnya seperti apa ingin seperti apa bagaimana akhirnya ah tak apa manusia hanya bisa berencana aku manusia maka aku boleh berencana dua bulan berlalu bertemu di dunia semu hanya saling kabar agar sama sama tahu tadinya aku ingin melawan semesta untuk membuat rencana kecil perihal temu semesta mengijinkan entah kamu dua bulan berlalu aku jadi tahu apa kebiasaan mu lagu kesukaan mu penyanyi kesukaan mu genre film kekesukaan mu makanan kesukaan mu jam tidur mu banyak yang kau ceritakan pada ku aku senang mendengar cerita mu tapi waktu berjalan ada yang berbeda entah hanya aku yang merasakannya atau hanya kamu juga kita semakin memberi batas untuk saling mengirim kabar tak seperti biasanya jujur aku bertanya-tanya aku tak suka menebak-nebak aku tak suka penggantungan ada apa? apa yang...